Peuyeum Ketan Kuningan Idola |
Kabupaten Kuningan sejak awal Kemerdekaan sudah dikenal di mancanegara.
Saat itu, perjanjian Linggajati dilaksanakan di Linggajati orang lebih
mengenalnya dengan nama Linggarjati Kab. Kuningan.
Alam Kab. Kuningan juga sudah banyak dikenal dan dinikmati oleh
masyarakat, khususnya para wisatawan. Banyak makanan khas Kabupaten
Kuningan semacam opak yang oleh masyarakat disebutnya beca dan yang
paling populer peuyeum ketan.
Khusus peuyeum ketan, para wisatawan banyak yang doyan. Bahkan,
mereka banyak yang membelinya sebagai buah tangan bagi keluarganya di
rumah. Rasa peuyeum ketan Kuningan ini berbeda dari produk daerah lain.
Luar biasa. Manisnya pas di lidah. Peueutnya (air peuyeum) banyak
digemari dan menjadi idola.
Para pedagang kuliner di Kuningan, umumnya selalu menjual peuyeum
(tape) ketan yang memiliki tekstur dan aroma khas, membangkitkan selara.
Mereka mengemasnya dalam ember.
Untuk ember yang besar yang berisi sekitar 100 bungkus peuyeum ketan
yang dibungkus daun jambu air dipatok harga Rp 55.000.- ember yang lebih
kecil dengan isi 60 bungkus peuyeum ketan dibanderol Rp. 35.000.-
Seorang pedagang mengemukakan, saat arus mudik dan arus balik banyak
produk peuyeum ketan yang dibeli. Heti, misalnya, dalam tempo tiga hari
saja peuyeum ketan yang terjual mencapai 500 ember ukuran besar dan
kecil. “Hari-hari wisata biasa, peuyeum ketan yang terjual tidak selaris
saat mudik dan balik”, ujarnya
Jadi, jika berwisata ke Kuningan untuk menyaksikan panorama indah
Kabupaten Kuningan dengan gunung Ceremai yang menjulang dan menantang,
peuyeum ketanlah yang menjadi idola para wisatawan sebagai buah tangan
untuk keluarga dan kerabat yang ada di rumah.
No comments:
Post a Comment