Tuesday 29 November 2016

FO dan Distro Perkuat Bandung Sebagai Kota Mode

Sejak dulu Bandung terkenal sebagai kota mode. Di kota ini tersedia banyak pilihan bagi orang-orang yang ingion berbusana, dari yang berkelas sampai jenis pakaian kodian. Dari dulu pula Kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata belanja fashion. Jika orang dari luar kota, bahkan dari Ibukota Jakarta atau luar Jawa, berkunjung ke Bandung sudah dipastikan bakal menyempatkan diri untuk berbelanja dan pulang membawa oleh-oleh pakaian.
Spotted at #IFEX2016 : @usandkindoflife

Gelar Bandung sebagai kota mode, tidak terlepas dari kultur masyarakatnya yang memang lebih dulu mengenal teknologi tekstil. dan banyak yang bermatapencaharian di situ. Kota ini, memang merupakan pusat industri tekstil yang komplit, yang membuat pakaian mujlai dari proses pemintalan benang, pertenunan kain sampai produksi pakaian jadi yang siap pakai.

Berdasarkan data tahun 1980-an, yang mana ketika itu pakaian dari Indonesia merajai di pasar internasional, Jawa Barat adalah pemasok utama industri tekstil nasional yang nilai ekspornya mencapai 80%. Barangtentu, yang 80% ini diproduksi di Bandung. Maka tak heran kalau masyarakat luar daerah memandang warga Bandung sebagai orang-orang yang modis, necis, perlente, dan yang tahu persis cara berpakaian. Karena penampilan warganya seperti inilah yang menjadikan Kota Bandung sebagai barometer mode nasional, sekaligus menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan.

Sedangkan masyarakat Kota Bandung sendiri, amatlah bijak dalam menyikapi cap positif dari masyarakat luar itu. Label Bandung yang sejak dulu termasyur sebagai kota mode, kota jasa di sektor perdagangan bahan dan pakaian jadi, dijadikan pemicu gairah dan semangat warga di sini untuk terus mengembangkan kreativitas dan melahirkan inovasi. Dan, menambah keberanian kaum muda di sini untuk meningkatkan jiwa interpreunership, untuk selalu pintar mencari peluang bisnis, sehingga tak segan-segan menyajikan karya busana yang revolusioner untuk menciptakan trend baru.

Akhirnya, perkembangan di bidang tekstil dan garment dibuktikan dengan munculnya Faktory Outlet dan distro, yang dalam beberapa tahun terakhir kian menjamur di kota ini. Kota Bandung, sudah menjadi kota tujuan wisata belanja pakaian yang tiada duanya di Indonesia. Bahkan, produksi pakaian di Bandung yang melimpah-ruah itu dipasok ke berbagai kota di tanah air, malah tak sedikit dikirim ke beberapa negara untuk memenuhi pesanan masyarakat luar negeri.

Fenomena tersebut sangat menggembirakan bagi perekonomian masyarakat, pendapatan asli daerah (PAD), dan sedikit banyak pasti memiliki kontribusi bagi devisa negara, sekalipun muncul ekses baru yang berkaitan dengan tata ruang dan kondisi lalulintas jalan di Kota Bandung. Kini, usaha di bidang pakaian jadi terlihat amat menjanjikan, prospektif, dan telah merangkul puluhan ribu warga di sini, setelah Kota Bandung secara faktual “dinobatkan” menjadi kota mode di Pulau Jawa, Parisj van Java.

Boleh jadi, karena begitu banyaknya orang yang bergelut di bidang teklstil, garment dan bisnis fashion, maka dampak negative yang ditimbulkan oleh trade mark ini tidak digubris oleh warga di sini. Masyarakat Kota Bandung, tampaknya sudah terbiasa dengan kemacetan arus lalulintas yang dipadati oleh kendaraan dari luar daerah, terutama pada musim liburan atau hari libur.

Pada saat weekend., tampaknya warga Bandung sudah terbiasa berdesakan di pusat-pusat perbelanjaan pakaian, FO dan distro, bergalau dengan rombongan wisatawan domestik dan turis asing. Kendati hak-haknya sebagai pejalan kaki yang diganggu oleh pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan pakaian di depan FO atau distro, warga Bandung sudah pandai menyembunyikan rasa marah, malah sebaliknya dituntut agar senantiasa bersikap ramah dan welcome kepada pendatang.

Betapa tidak, warga kota ini menyadari sepoenuhnya bahwa keberadaan pusat berbelanjaan, sentra penjualan pakaian, FO dan distro yang jumlahnya cenderung terus bertambah, merupakan fenomena yang sangat positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung, serta mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat kota ini.

No comments:

Post a Comment